Rabu, 11 Desember 2013

Seputar Pekan Kondom Nasional

Ini adalah ulasan saya, berdasarkan pendapat pribadi. Anda boleh setuju ataupun tidak.
Pekan Kondom Nasional kemarin yang sempat ribut. Terjadi pro dan kontra. Namun sebenarnya kalau kita jeli, kalau Anda bisa berpikir lagi sebagai seorang muslim bukan sebagai seorang yang “ingin menjadi orang penengah” atau berpikir sebagai orang liberal, feminis, orientalis ataupun secara medis, maka tak akan pernah kita punya titik temu. Seseorang yang sering membaca ayat dan hadits, belajar tentang dienul Islam, mereka akan punya pandangan-pandangan berbeda terhadap suatu permasalahan. Karena patokan mereka jelas  yaitu Al Qur’an dan As Sunnah.
Allah berfirman:
وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu’min. Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali” [An-Nisa'/4 : 115]
Dan firman-Nya:
فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى {123} وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
Maka jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan ia tidak akan celaka. Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta. (Q.S Thaha: 123, 124).
Maka dari itu, ketika anda dihadapkan kepada permasalahan-permasalahan yang ada pada masyarakat, orang yang menjadikan Al Qur’an dan As Sunnah sebagai madzhab mereka, serta menjadikan manhaj para shahabat sebagai manhaj mereka maka akan sungguh berbeda dengan mereka yang sama sekali tidak pernah berpikir seperti ini. Sebagai contoh adalah kasus realita yang sekarang ada. Misalnya kita bertemu dengan seorang pencuri sepeda motor misalnya, ia kepergok. Apa yang Anda lakukan? Ada 3 opsi, pertama gebukin rame-rame, bahkan dibakar sampai mati (ini yang sering terjadi), opsi kedua biarkan saja “urusan lu urusan lu, urusan gua urusan gua”, atau yang ketiga lumpuhkan, kemudian laporkan ke pihak yang berwajib??
Orang yang melakukan opsi pertama jelas mereka tak pernah memaknai Al Qur’an dan As Sunnah dalam kehidupannya, demikian juga opsi kedua. Orang yang memilih opsi pertama boleh jadi hatinya tercemar virus kemaksiatan, sehingga iman kalah besar dibandingkan dengan hawa nafsunya. Sedangkan orang yang memilih opsi kedua, ia tak peka terhadap keadaan, setan telah menggantikan semangat ammar ma’ruf nahi mungkar menjadi sebuah egoisme kelas tinggi, kita bisa menyebutnya kapitalis. Sedangkan orang ketiga, naluriyah untuk ammar ma’ruf ada, dan dilakukan dengan cara yang benar. Tidak main hakim sendiri. Ketika proses melumpuhkan pencuri itu kita malah meninggal, tidak masalah dan jangan takut, kita bisa dikategorikan mati syahid karena melindungi harta orang mukmin.
Baik, kita ambil contoh yang lain. Masalah DPR yang mengomentari rok mini yang beberapa waktu lalu kita pernah panas. Ada pro dan kontra. Kaum feminis jelas berang, “Rok mini koq dikomentari, sikap kalian di DPR itu yang perlu dikomentari”. Begitu kira-kira tanggapan mereka. Bagaimana kalau kita sudah banyak membaca ayat dan hadits, apa komentar kita? Kita akan bilang “Rok mini itu haram” terlepas para anggota DPR itu bilang atau tidak. Kenapa demikian, karena Allah melarangnya. Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu, dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab: 59)
Dan firman-Nya yang lain:
artinya: “Katakanlah kepada wanita-wanita beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak daripadanya.’” (Qs. An-Nuur: 31)
Apakah rok mini termasuk jilbab? Tentunya bukan. Apakah rok mini termasuk menampakkan perhiasan? Ya. Maka dari itu saya bisa bilang ungkapan anggota DPR itu benar. Rok mini itu termasuk mengumbar aurat. Biarpun orang yang mengatakan demikian korup, tapi perkataannya benar. Ambillah kebenaran dari apa yang diucapkan oleh orang tersebut, siapapun dia. Apakah seseorang harus menjadi Nabi dulu baru dia bisa menjelaskan suatu kebenaran? Tentunya tidak.
Relakah ibu kita, adik kita, kakak kita, keluarga kita berzina?
Bicara soal HIV/AIDS, biasa-biasanya nyerempet ke namanya zina. Karena sebagian besar penyakit ini ditularkan lewat hubungan intim. Namun hubungan intim bukan satu-satunya yang menyebabkan penularan virus ini. Ada banyak jalan yaitu dari jarum suntik, narkoba, dan juga donor darah yang terinfeksi virus ini. Sebelum saya berkomentar ijinkan saya memberikan sebuah pemikiran agar kita tidak salah faham.
1. Saya tidak melecehkan, meremehkan orang-orang yang menjadi korban HIV/AIDS. Karena Islam tidak pernah mengajarkan untuk tidak mau tahu dan tidak peduli terhadap korban-korban ini. Bahkan mereka harus disupport dan diberikan kebahagiaan untuk mengisi hidup mereka, karena yang kita tahu virus ini belum ada obatnya.
2. Saya tidak sok tahu atau merasa diri lebih pintar dari dokter-dokter yang memberikan solusi agar terhindar dari menularnya virus ini. Tidak sama sekali.
3. Saya tidak berusaha untuk mengajak, atau menentang orang menggunakan alat kontrasepsi kondom. Atau berusaha  mengkapanyekan agar jangan memakai kondom untuk berhubungan badan. Saya hanya menentang praktek zinanya bukan praktek memakai kondom, yang nantinya akan saya jelaskan.
4. Saya tidak melakukan black-campaign kepada sebuah instansi, individu ataupun perusahaan-perusahaan yang memungkinkan atau merasa dirugikan atas tulisan ini.
Baiklah inilah komentar saya.
Apakah kita rela kalau ibu kita bezina? Saya yakin jawaban setiap orang akan bilang tidak. Apakah kita rela kalau saudari kita berzina? saya yakin semuanya akan bilang tidak. Dan kalau orang tersebut bilang iya dengan berbagai macam jawaban seperti “Itu sudah menjadi hak pilihnya, ia tahu apa yang ia lakukan, mereka sudah dewasa dlsb..” saya katakan orang tersebut ada 2 kondisi. Pertama bisa jadi orang tersebut pikirannya terganggu, atau yang kedua, ia tak pernah diberikan atau mengetahui tentang norma-norma agama yang mana jelas sekali AGAMA MANAPUN MELARANG ZINA.

Banyak literatur yang bisa Anda lihat tentang perzinahan, bagaimana hukuman Islam terhadap orang-orang yang berzina. Bagaimana juga hukuman orang Nashara terhadap orang-orang yang berzina. Juga Yahudi pun ada hukuman bagi orang-orang yang berzina, karena zina ini dosa besar dan ini diakui oleh setiap orang. Apakah ANDA akan JIJIK kalau misalkan Ibu, saudari, atau anak Anda menjadi pelacur? Kalau Anda jijik, maka pikiran Anda masih waras.

Sekarang mari kita lihat apa gunanya kondom? Sebagai alat kontrasepsi yang dipakai oleh suami istri, kegunaannya untuk mencegah kehamilan. Pada ilmu kedokteran modern, ditemukan bahwa kondom bisa juga mencegah penularan virus HIV/AIDS dan peyakit kelamin lainnya ketika berhubungan badan. Pertanyaannya adalah siapakah yang pantas memakai kondom? Ada 3 jawaban:

1. Suami istri.
2. Suami yang terinfeksi virus yang ingin berhubungan badan dengan istrinya yang masih sehat.
3. Orang yang berzina.

Pertama kaidah yang ada tentang zina. Zina di dalam Islam mutlak diharamkan, titik tak ada koma.

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk”. [al-Isrâ/17:32]

Islam melarang zina, bahkan sesuatu yang mendekati zina di dalam ayat di atas pun dilarang. Maka dari itulah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya zina dilarang. Apa saja? Banyak. Pertama menundukkan pandangan:

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ * وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya” [QS. An-Nuur : 30-31].

Allah menyuruh laki-laki dan perempuan menundukkan pandangan kepada yang bukan mahramnya. Koq bisa pandangan menyebabkan zina? Jelas, apakah Anda tertarik seorang wanita karena nama? Tidak, mungkin. Seseorang tertarik kepada lawan jenis karena melihat dan tidak menundukkan pandangannya.

Pintu zina yang lainnya yang ditutup oleh Islam adalah menyentuh wanita ajnabiyah, yang bukan mahramnya.

Dari Abu Hurairah radliyallaahu ’anhu, dari Nabi shallallaahu ’alaihi wasallam bahwasannya beliau bersabda :
كُتِبَ عَلَى ابْنِ أدَمَ نَصِيْبُهُ مِنَ الزِّنَا، مُدْرِكٌُ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ، فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ، وَالْأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الْإِسْتِمَاعُ، وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلَامُ، وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ، وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا، وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
”Telah dituliskan atas Bani Adam bagian dari zina yang pasti ia melakukannya, tidak bisa tidak. Maka, zina kedua mata adalah melihat (yang diharamkan), zina kedua telinga adalah mendengar (yang diharamkan), zina lisan adalah berkata-kata (yang diharamkan), zina tangan adalah memegang (yang diharamkan), zina kaki adalah melangkah (ke tempat yang diharamkan), hati berkeinginan dan berangan-angan, dan kemaluan membenarkan itu semua atau mendustakannya” [HR. Bukhari no. 6243 dan Muslim no. 2657, dan ini adalah lafadh Muslim]

لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ
Ditusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang bukan mahramnya.” (HR. Thobroni dalam Mu’jam Al Kabir 20: 211. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Islam telah menutup pintu-pintu zina. Bahkan di dalam hadits di atas disebukan macam-macam zina. Dan dosa yang paling besar adalah berzina dengan kemaluan. Bisa dimengerti dari sini?

Maka kembali ke persoalan semula. Kita di sini ini membahas persoalan penyakit yang lebih berbahaya daripada HIV/AIDS. Apa itu? Yaitu penyakit zina. Apakah menurut Anda zina lebih berbahaya daripada HIV/AIDS? Menurut saya pribadi lebih berbahaya zina daripada HIV/AIDS. Orang yang berzina bisa tertular bisa tidak. Setuju? Orang yang berzina sudah pasti berdosa? Setuju. Tapi orang yang tertular HIV/AIDS apakah sudah pasti berdosa? Tentu tidak. Orang yang berzina hidupnya tidak akan tenang. Cahaya Islam akan hilang dari wajahnya, dan ia kalau tidak bertaubat di dunia, ia akan merasakan penderitaan tiada henti di neraka.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Artinya : Ada tiga golongan (manusia) yang Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan tidak melihat kepada mereka, dan bagi mereka siksa yang sangat pedih, yaitu ; Orang tua yang berzina, raja yang pendusta (pembohong) dan orang miskin yang sombong” [Hadits shahih riwayat Muslim 1/72 ]

Maka dari itu bergunakah pekan kondom nasional? Banyak manfaatnya ataukah banyak mudharatnya? Apakah sudah pasti kondom yang dibagi-bagikan secara gratis itu tidak dipakai untuk hal-hal yang berbau maksiat? Anda bisa menjamin?

Syubhat: “Lho, Anda ini gimana, sex bebas itu akan tetap ada walaupun tanpa kondom, bahkan dengan adanya kondom akan banyak aborsi, hamil di luar nikah dan sebagainya.”
Jawaban: “Berarti Anda setuju dengan perzinaan? Niscaya orang yang tidak setuju dengan perzinaan tidak akan bicara seperti di atas.  Sebab orang yang tidak suka berzina, mereka tak akan memberikan kesempatan kepada saudaranya untuk berzina, bahkan menarik tangan sudaranya agar tidak melakukannya, bahkan berusaha sekuat tenaga untuk menjauhkan diri dan saudaranya agar tidak berzina bukan membiarkan dan memfasilitasi.”

Aborsi, siapakah yang suka dengan aborsi? Saya yakin tidak ada yang suka. Saya sendiri kehilangan seorang anak pun tidak suka dan sangat sedih. Dan aborsi yang dilakukan ini yaitu menggugurkan kandungan karena perzinaan bukan karena kehamilan yang sah, tentu saja kalau kita tahu itu karena perzinaan niscaya kita tidak akan memfasilitasi hal itu.

Zina adalah penyakit yang lebih parah daripada HIV/AIDS. Setelah pekan kondom nasional, apakah Ada jaminan akan selesainya penularan virus ini dengan cara hubungan intim? Saya yakin 100% tidak. Apakah masyarakan akan teredukasi? Saya yakin tidak. Bukti nyata adalah edukasi-edukasi tentang sex di sekolah-sekolah tidak diajarkan sebagaimana edukasi-edukasi tentang sex yang diajarkan sesuai dengan kurikulum Islam. Islam agama yang sudah mengajarkan kurikulum ini dengan tahapan-tahapan yang benar.

Pertama bersuci. Islam mengajarkan hamba-Nya untuk bersuci. Najis-najis apa saja yang perlu diwaspadai. Dari kecil mereka sudah diberi tahu bentuk-bentuk najis, apa itu darah haidh wanita dan kapan keluarnya, diberikan pendidikan-pendidikan dengan cara yang sederhana. Setelah itu Islam mengajarkan tentang sholat, kapan seseorang sholat, bagaimana tata cara sholat, dan apa yang dibangun ketika sholat. Nah, sholat inilah sebagai cahaya, sebagai pencegah untuk berbuat fasik dan munkar. Kalau sudah sholat tapi masih berbuat fasik dan mungkar berarti ada masalah dalam sholatnya, bisa jadi “asal sholat”, bisa jadi “ingin dilihat orang” bisa jadi ini, bisa jadi itu, bisa jadi yang lain. Di dalam sholat pun diajarkan tentang masalah sex ini, di bagian mana? Di bagian shof, cara pengaturan shof, siapa yang jadi imam, bagaimana kalau keluar mani, apakah sholatnya batal atau tidak? Kemudian Islam mengajarkan puasa, untuk membentengi diri dari hawa nafsu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam memberikan solusi membentengi diri dengan puasa. Dan apakah puasa batal ketika keluar mani, ketika haidh, ini pun pendidikan-pendidikan sex secara bertahap. Setelah itu Muamalah, kenapa bab Muamalah ada di dalam Islam. Karena seseorang yang akan menikah, maka ia harus bekerja dulu, maka dari itu ada bab Muamalah. Baru setelah itu pernikahan. Dan di bab pernikahan ini banyak sekali permasalahan yang dibahas. Mulai dari bagaimana menemui istri, apa saja yang dilakukan dan seterusnya. Masih menganggap Islam ini tidak mengajarkan hal-hal seperti ini?? Bahkan ketika seorang muslim mati pun, diajarkan juga bagaimana cara memandikan mayat, kalau mayatnya laki-laki harus bagaimana, kalau mayatnya wanita harus bagaimana. Luas bukan?

Tahapan-tahapan, itu ada semua di dalam Islam. Jadi Anda coba berpikir dengan bijaksana. Nilailah setiap persoalan dengan Al Qur’an dan As Sunnah, kalau Anda adalah seorang muslim. Pekan Kondom Nasional bagi saya sendiri pekan yang tidak bermanfaat, malah lebih banyak mudharatnya, daripada bagi-bagi kondom, kenapa tidak diedukasi untuk menjauhi zina? Dengan membagikan kondom, secara tak langsung Kita menyuruh orang untuk berzina asal pakai kondom. Penyakit zina ini tak akan bisa hilang dengan hanya dibagikan kondom. Penyakit zina ini bisa hilang dengan cara edukasi iman dan taqwa.

Syubhat: “Sudah dilakukan”

Jawab: “Kapan? Sudah ada hasilnya? Kalau memang sudah, lihat siaran-siaran televisi dan media, banyak wanita pamer dada dan paha. Banyak tubuh-tubuh wanita terekspos dengan posisi ingin dinodai. Apakah itu sudah dilakukan? Kalau sudah dilakukan apakah sudah maksimal? Kalau sudah maksimal apakah sudah efektif  dan optimal caranya?”

Saudara-saudaraku yang semoga dirahmati oleh Allah. Jauhilah zina. Perkara zina ini tidak akan tuntas hanya di dunia, tapi juga di akhirat. Takutlah kepada Allah. Jagalah saudara-saudara kita, keluarga kita, teman kita dari api neraka yang bahan bakarnya adalah batu dan manusia. Saya memohon petunjuk kepada Allah agar ini juga menjadi nasehat kepada saya dan kita semua.
Demikian komentar yang bisa saya sampaikan. Washallallahu ‘ala Muhammad wa ‘alaa aalihi wa ash habibi ajma’in. Wabilahittaufiq.
Allahu a’lam bishawab.
http://abuaisyah.com/2013/12/06/seputar-pekan-kondom-nasional/